Juni 04, 2010

Fenomena Agung Adzan Berdasarkan Letak Geografis Bumi SELAMA 24 JAM !!

بسم الله الرحمن الرحيم



Adzan yang sering kita dengar sehari-hari dikala beraktivitas yang sekaligus menandakan telah masuknya waktu sholat memiliki fenomena yang sungguh agung dimata kita umat Nabiyullah Muhammad SAW dan umat islam pada umumnya.

Berdasarkan letak geografis dan pembagian waktu, Adzan terkumandang hampir selama 24 jam NON STOP.
Setiap kali Adzan dikumandangkan maka Malaikat-Malaikat Allah SWT mencatat doa-doa yang berupa permohonan ampunan atas dosa-dosa hingga permohonan limpahan atas rezeki yang telah diberikan oleh Allah SWT untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Saya ambil contoh Indonesia, di saat Indonesia mengumandangkan Adzan Shubuh maka daerah bagian barat ikut menyusul untuk mengumandangkan adzan shubuh di setiap wilayah yang secara mayoritas bahkan minoritas umat muslim di seluruh penjuru bumi bagian barat. Setelah kurang lebih 8 jam berlalu, di Indonesia mulai mengumandangkan suara Adzan Dhuhur dan kemudian di susul oleh wilayah bagian barat dan seterusnya hingga adzan magrib sampai adzan isya.

Jelaslah, hampir 24 JAM Doa kita diperdengarkan oleh Allah SWT oleh Malaikat-Malaikat-Nya yang siap mencatat segala tindak-tanduk perbuatan dan doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT.

Namun, tak adil apabila kita mengabaikan makhluk-makhluk ciptaan Allah SWT yang lain. Yup.. tak lain dan tak bukan adalah Iblis, Syaitan dan Jin Kafir. Iblis yang memiliki anak buah berupa Syaitan selalu mengikuti kita selama 24 JAM NON STOP pula.
Setiap kita telah mendapat "jatah" berupa pengawal yang selalu menyerukan kita untuk berbuat maksiat. Jangan sangka Ulama, Kyai dan Ustadz luput oleh yang satu ini. Tak menutup kemungkinan beliau-beliau juga selalu digoda oleh Bangsa Iblis dan Syaitan. Satu hal yang mungkin bisa kita jadikan pedoman yaitu agar kita selalu meminta perlindungan kepada Allah SWT dimanapun kita berada.

Berikut tambahan litertur mengenai:


Asal muasal adzan berdasar hadits:

Lafal adzan tersebut diperoleh dari hadits tentang asal muasal adzan dan iqamah:

Abdullah bin Zaid telah berkata:

Suatu saat Rasulullah Muhammad SAW menyuruh memukul lonceng agar orang-orang berkumpul untuk shalat. Ketika aku tidur, seorang lelaki yang membawa lonceng dengan tangannya mengelilingiku. Akupun berkata kepadanya: “Wahai hamba Allah, apakah engkau menjual lonceng itu?” Dia berkata: “Apa yang akan kau lakukan dengannya?” Ia berkata: Maka kujawab: “Kami gunakan untuk panggilan shalat.” Dia berkata: “Apakah kau mau kuberitahu yang lebih baik dari itu?” Ia berkata: Maka kukatakan padanya: “Tentu.” Dia berkata: “Kau ucapkan:

* Allahu Akbar Allahu Akbar
* Asyhadu alla ilaha illallah
* Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
* Hayya ‘alash sholah (2 kali)
* Hayya ‘alal falah (2 kali)
* Allahu Akbar Allahu Akbar
* La ilaha illallah

Adab adzan:


Adapun adab melaksanakan azan menurut jumhur ulama ialah:

  1. muazin hendaknya tidak menerima upah dalam melakukan tugasnya;
  2. muazin harus suci dari hadas besar, hadas kecil, dan najis;
  3. muazin menghadap ke arah kiblat ketika mengumandangkan azan;
  4. ketika membaca hayya ‘ala as-salah muazin menghadapkan muka dan dadanya ke sebelah kanan dan ketika membaca hayya ‘ala al-falah menghadapkan muka dan dadanya ke sebelah kiri;
  5. muadzin memasukkan dua anak jarinya ke dalam kedua telinganya;
  6. suara muadzin hendaknya nyaring;
  7. muadzin tidak boleh berbicara ketika mengumandangkan adzan;
  8. orang-orang yang mendengar adzan hendaklah menyahutnya secara perlahan dengan lafal-lafal yang diucapkan oleh muadzin, kecuali pada kalimat hayya ‘ala as-salah dan hayya ‘ala al-falah yang keduanya disahut dengan la haula wa la quwwata illa bi Allah (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah);
  9. setelah selesai adzan, muadzin dan yang mendengar adzan hendaklah berdoa: Allahumma rabba hazihi ad-da’wah at-tammah wa as-salati al-qa’imah, ati Muhammadan al-wasilah wa al-fadilah wab’ashu maqaman mahmuda allazi wa’adtahu (Wahai Allah, Tuhan yang menguasai seruan yang sempurna ini, dan salat yang sedang didirikan, berikanlah kepada Muhammad karunia dan keutamaan serta kedudukan yang terpuji, yang telah Engkau janjikan untuknya [HR. Bukhari]).

Sedangkan untuk Asal muasal iqamah sebagai berikut:

Setelah lelaki yang membawa lonceng itu melafalkan adzan, dia diam sejenak, lalu berkata: “Kau katakan jika shalat akan didirikan:

* Allahu Akbar, Allahu Akbar
* Asyhadu alla ilaha illallah
* Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
* Hayya ‘alash sholah
* Hayya ‘alal falah
* Qod qomatish sholah (2 kali), artinya “Shalat akan didirikan”
* Allahu Akbar, Allahu Akbar
* La ilaha illallah

Semoga bermanfaat..

4 komentar:

PakWow_Keren mengatakan...

subhanallah...

RAMDHAN mengatakan...

nice posting sob,, thank infone

hilm4n mengatakan...

@Kang RAMDHAN

yoi..sami-sami sam...

ToPu mengatakan...

aQ jadi ingat yang pertama kali mengumandankan adzan.....


Btw, lam kenal ja sob.....