Mei 31, 2010

Sistem Baru SNMPTN 2010

Aplikasi sistem penilaian SNMPTN tahun ini sangat berbeda dengan sistem penilaian tahun-tahun sebelumnya, yaitu mengakumulasikan jumlah nilai dari mata pelajaran yang diujikan secara total atau biasa disebut dengan nilai mentah.

Sistem persentil yang mulai diperkenalkan di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2009 menuntut perubahan strategi peserta. Setiap mata ujian mesti diperhatikan, tidak boleh ada yang diabaikan.
Sistem persentil menuntut peserta mengerjakan setiap mata uji secara proporsional. Tidak bisa dikosongkan salah satunya seperti tahun 2008.

Tahun 2008, bisa saja peserta tidak fokus mengerjakan salah satu mata ujian yang tidak disukainya. Asalkan, mata uji lainnya dimaksimalkan. Tahun 2010, strategi macam itu tidak bisa lagi dilakukan. Sebab, setiap mata uji dinilai berdasarkan peringkat dalam skala nol sampai 100 sebelum itu dijumlahkan.

Tujuan Snmptn yakni ingin mendapatkan siswa yang pintar di segala bidang. Setidaknya jangan bodoh sekali di salah satu bidang. Meskipun demikian, peserta tetap tidak bisa gegabah di dalam mengerjakan ujian. Serupa tahun lalu, skoring tetap menggunakan pola : plus 4 jika benar, 0 tidak diisi, dan minus 1 apabila salah.

Hal lain yang berbeda, adalah dimasukannya Tes Potensi Akademik (TPA) mulai tahun 2009. Tes ini menguji tiga macam kemampuan pribadi peserta, yaitu verbal, kuantitatif, dan penalaran.

Dalam pembobotan hasil ujian, TPA memiliki bobot yang tidak sedikit. Di program studi nonketerampilan, bobotnya adalah 30 persen, sedangkan yang ada ujian keterampilannya 18 persen. TPA dianggap penting untuk memberikan prediksi mengenai kemampuan siswa mengikuti perkuliahan nanti.

TPA juga bertujuan untuk menekan angka drop out (DO). Hal itu karena TPA akan memberikan penilaian dan pertimbangan cocok tidaknya siswa bersangkutan diterima di jurusan yang dipilihnya.

Banyak kasus terjadi selama ini, siswa yang diterima masuk PTN tidak bisa menyelesaikan kuliahnya lantaran salah satu faktor penyebabnya adalah ketidakcocokan dengan jurusan yang dipilihnya sendiri.

Setiap tahun persentase mahasiswa DO yang masuk lewat jalur SNMPTN cenderung tidak menurun, berbeda dengan mahasiswa yang lolos lewat jalur Ujian Saringan Masuk (USM) yang jumlahnya terus menurun meski persentasenya lebih besar.

Konklusi

Dalam sistem penilaian sistem persentil penilaian diadakan secara terpisah itu, hasil tes akan diberikan rangking. Peserta dengan rangking rata-ratanya besar di semua mata pelajaran yang diujikan akan berpeluang besar lolos SNMPTN.

Tujuan dari pemberlakukan sistem persentil itu adalah untuk menjaring para peserta SNMPTN yang memiliki kemampuan lebih komprehensif. Alasannya, banyak kasus yang telah terjadi sebelumnya, di mana peserta yang lolos dan diterima di sebuah jurusan di PTN ternyata tidak memiliki kemampuan yang mahir sesuai jurusan yang dipilihnya.

Tegasnya, dengan sistem persentil yang mulai diperkenalkan di Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2009 dan dimungkinkan berlanjut di tahun SNMPTN 2010 ini menuntut perubahan strategi peserta. Setiap mata ujian mesti diperhatikan, tidak boleh ada yang diabaikan.

Dalam pembobotan hasil ujian, TPA memiliki bobot yang tidak sedikit. Di program studi nonketerampilan, bobotnya adalah 30 persen, sedangkan yang ada ujian keterampilannya 18 persen. TPA dianggap penting untuk memberikan prediksi mengenai kemampuan siswa mengikuti perkuliahan nanti.

Panitia SNMPTN merasa perlu merekrut calon mahasiswa yang memiliki kemampuan dasar komprehensif. Pengetahuannya lebih luas dan tidak hanya pintar di satu bidang. Para calon dengan kemampuan dasar bagus diperkirakan lebih mampu di perguruan tinggi.

By : Drs. Dewan, S.H. (Team Admin)

4 komentar:

OEN-OEN mengatakan...

begitu ya, tapi kayaknya sistem itu udah lama banget deh setahuku sih

hilm4n mengatakan...

@sam OEN-OEN

kayaknya saya baru tau dr SSC..
sepanajang 3 tahun kemarin menggunakan sistem yg seluruh nilai d gabung..
sehingga banyak MABA memiliki kemampuan tak merata..

untuk tahun ini nilai akhir snmptn dihitung dengan memperhatikn simpangan antar nilai.. nilai terkecil dihargai 'nol'..
kemudian nilai tertinggi d beri '100'
dan nilai-nilai berikutnya mengikuti besar simpangan nilai tertinggi dgn terendah..
setahu saya seperti itu dr SSC..
harap maklum..hhe...

Programmer Code mengatakan...

Untung saya lulus SNMPTN tahun lalu..


mari tukaran link..

hilm4n mengatakan...

@ Programer
Untung saya baru nyoba snmptn tahun ini..hhe...

yup..sdah sy follow n sekalian pasang link anda..

salam kenal.. :)