Benarkah dalam Agama Buddha ada ramalan akan kelahiran Nabi Muhammad SAW?
Dalam Cakrawati, Senasutana 176 yang menyampaikan ramalan tentang Mitri dan ramalan ini di ulang kembali dalam sebagian kitab Agama Budha yang mengatakan bahwa akan datang Budha yang bernama "Mitri” yang berarti yang suci, yang terutama, yang bersinar dan penuh dengan pengetahuan, bijaksana, kecerdikan pengetahuan yang menyeluruh akan menerima wahyu, pengetahuan yanag utama dan ia akan mengajarkan permulaan untuk mencapai tujuannya dan ia akan mengajarkan agama kebenaran. Hal ini berarti akan sama dengan apa yang dikatakan oleh Budha. Namun sang Mitri ini akan memiliki ribuan pengikut sementara sang Budha hanya memiliki ratusan pengikut. Dalam “Buhares” Halaman 217 & 218 dikatakan, jika Mitri ini dianalisa berarti sesuatu yang bermanfaat yang memberikan rahmat yang memiliki rasa cinta kasih dalam dirinya. Jadi Mitri berarti “Rahmat” dalam bahasa Arab. Dalam Al-Quran Surat 21 (Al-Anbya) : 107 Allah Berfirman : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin)”.
Dalam “Mahaparinabana” Bab 2, Kalimat 22, disebutkan dalam buku ke-2 point 11 Hal 26 menyatakan bahwa Sang Budha tidak akan membedakan pengajarannya kedalam Isoterik dan Esoterik. Budha akan selalu menyatakan kebenaran dan sebagai sang guru pengetahuannya pasti tidak akan disembunyikan, apa yang Budha ajarkan waktu itu bukanlah sesuatu yang sebagian terbuka dan sebagian tertutup. Isi dan kandungan Al-Quran diajarkan oleh Nabi Muhammad di depan Umum dan terbuka dan melarang menyembunyikannya. Dalam Bab 5 ayat 26 dalam buku ke-2 point 11 hal 97, dikatakan , seperti halnya Budha yang memiliki “Sarvito” dengan nama “Ananda” demikian juga Budha Mitri yang akan datang mempunyai “Sarvito”. Sarvito dari Nabi Muhammad adalah seseorang bernama “Anas” , yang diberikan oleh orang tuanya, ayah dan ibunya pada nabi yang mulia di usia 8 tahun dan sang nabi menyebutnya sebagai anak yang tercinta, sikecil tersayang. Dan Anas dikirim oleh Nabi Muhammad saat perang dan damai, saat yang baik dan buruk hingga akhir hidupnya. Bahkan dalam perang Uhud dalam usianya yang ke 11 dia berdiri di depan Nabi dan melindungi beliau saat beliau terkepung oleh Musuh. Bahkan dalam perang Hunain hujan panah menerjang nabi dan Anas berdiri melindungi beliau. Ananda juga melindungi 11 terjangan pada Budha dan ia berdiri didepan Budha. Dalam Buhares Hal 214 ada 6 kriteria dari Mitri, keenam kriteria menunjuk pada Nabi Muhammad, antara lain yaitu :
1. Ia akan menerima cahaya petunjuk pada malam hari
2. Saat menerima pencerahan ia akan bercahaya
3. Ia akan meninggal dengan cara yang alami dan baik
4. Saat sang Mitri akan meninggal ia akan kembali bercahaya (bersinar)
5. Meninggal di malam hari (sesuai Nabi yang ketika meninggal saat malam hari)
6. Saat meninggal bentuk fisik tidak akan nampak kembali (setelah Nabi Muhammad wafat, gambar/wujud fisik beliau tidak ada, karena Islam melarang wujud Nabi digambar )
Mei 26, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
nice posting sob.. thank infonya
thanks kang..
Posting Komentar